Pengenalan PLC (Programmable Logic Controller )
PLC (Programmable Logic Controller) adalah suatu komputer industri yang digunakan untuk pengendalian suatu proses atau mesin. Prinsip kerja secara garis besar dibagi menjadi tiga hal yaitu

Input Scanning : menerima masukan (input) dari input device (mis. Switch, sensor ),
Processing : mengevaluasinya berdasarkan program yang tersimpan di dalamnya lalu
Output Scanning : menghasilkan keluaran (output) untuk menggerakkan perangkat keluaran (output device).

Penggunaan PLC di industri dimaksudkan untuk menggantikan penggunaan rangkaian relay dan timer. Keuntungan penggunaan PLC antara lain :

  1. Tidak banyak memakan tempat.

  2. Disipasi daya yang cukup kecil dibanding dengan relay yang perlu energi tambahan untuk menggerakannya.

  3. Fleksibilitas yang sangat tinggi. PLC dapat digunakan untuk banyak penerapan.

  4. Perubahan urutan kerja/program dapat dilakukan dengan mudah tanpa perlu mengubah koneksi kabel.

  5. Memori dapat diperbesar sehingga dapat digunakan untuk aplikasi yang sangat kompleks.

  6. Network system memungkinkan kendali antar lebih dari satu PLC secara integreted dan bisa bersifat informatif.

Secara umum PLC dibagi menjadi tiga bagian yaitu modul input, CPU dan modul output. Modul Input dipakai sebagai alat penghubung antara input device (sensor, switch, push button, dan lain-lain) dengan CPU. Sedangkan output modul untuk penghubung antara CPU dengan output device, yaitu suatu peralatan yang dijalankan / dikontrol oleh PLC. Alat yang termasuk output device antara lain : motor, solenoid, lampu, relay ataupun suatu alat pengendali (controller) yang lain. Modul input dan output ini disebut juga bagian I/O (Input / Output). Pada PLC yang bersifat moduler, bagian ini dapat dilepas. Sedangkan pada PLC yang tidak moduler, bagian ini menjadi satu dengan PLC itu sendiri. CPU merupakan jantung PLC, tempat pemrosesan data input dan pengolahan perintah ke output sesuai dengan program yang ada.

Pemrograman PLC

 

Seperti halnya sebuah komputer, PLC memerlukan program untuk bekerja sebagaimana yang kita inginkan. Untuk dapat berinteraksi antara pengguna dan PLC, maka diciptakalah suatu bahasa yang dapat dimengerti oleh keduanya. Setiap produsen PLC menciptakan bahasa tersendiri untuk setiap model PLC.

Jika Anda ingin mempelajari lebih dalam tentang pemrograman PLC merk tertentu, Anda wajib membaca buku manualnya tentang bagaimana cara memprogram. Jangan selalu menyamakan satu merk PLC dengan PLC merk lain !

Bahasa yang umum digunakan untuk pemrograman PLC antara lain Ladder diagram. Seperti dengan namanya (ladder=anak tangga), jenis bahasa ini berupa rangkaian skematis yang berbentuk seperti tangga, dimana terdapat dua garis vertikal utama yang menunjukkan garis daya (power line) dan terdapat serangkaian simbol yang disusun secara horisontal.

Setiap instruksi pada diagram anak tangga dinyatakan dalam simbol yang mirip dengan rangkaian listrik. Pada daftar berikut terdapat instruksi ladder diagram yang sering digunakan untuk pemrograman sederhana (tidak termasuk instruksi timer, counter dan fungsi lainnya). Dalam pemakaian instruksi ini, harus selalu diikuti oleh nomor referensi / alamat di atasnya. Tidak semua merk memiliki penomoran referensi yang sama. Namun untuk memudahkan, dalam artikel ini kita menggunakan referensi Ixxx untuk menyatakan Input nomor xxx dan Qxxx untuk menyatakan Output nomor xxx.

Instruksi Kontak dan Koil